Mahasiswa UB Membuat Rancang Bangun Alat Surface Plasmon Resonance (SPR) Biosensor Nanobodi Bioreseptor untuk deteksi Salmonella

Mahasiswa UB Membuat Rancang Bangun Alat Surface Plasmon Resonance (SPR) Biosensor Nanobodi Bioreseptor untuk deteksi Salmonella

Empat mahasiswa Universitas Brawijaya, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH UB), M. Ali Akram Syah Safri, Elfahra Casanza Amalda (FKH), Ayunda Ageng Cahyani (FKH), dan Moh. Wahyusuf Hidayatulloh Fakultas Teknik Elektro (FT) dibawah bimbingan Siska Aditya, S.Pt, M. Anim. Sc., Ph.D. Membuat rancang bangun alat yang diberi nama Biosper+ untuk mendeteksi keberadaan Salmonella pada bahan pangan hewani yang dikonsumsi masyarakat.

Perancangan Biosper+ dilatarbelakangi oleh permasalahan meningkatnya penyakit infeksi patogen dari makanan (food borne disease) salah satunya disebabkan oleh Salmonella. Bakteri Salmonella dapat menyebabkan penyakit demam tifoid, yang dapat menyerang baik pada hewan maupun pada manusia. Tercatat salmonellosis terjadi sebanyak 60.000 hingga 1.300.000 kasus dan menyebabkan 20.000 kematian per tahunnya di Indonesia. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut, sangat penting untuk menjaga kesehatan pangan melalui deteksi Salmonella. 

Biosper+merupakan alat Surface Plasmon Resonance (SPR) Biosensor dengan nanobodi bioreseptor. Alat ini digunakan untuk mendeteksi Salmonella pada bahan pangan hewani secara efektif dan efisien. Biosper memiliki keunggulan pada kesederhanaan alat, biaya yang rendah, waktu yang cepat dan kemampuan dalam pemantauan biosensor bebas label. Selain itu Biosper+ menggunakan bioreseptor nanobodi pada biosensor Surface Plasmon Resonance (SPR) sehingga dapat mengatasi permasalahan pengindraan imobilisasi ligan bioreseptor pada permukaan SPR yang kurang stabil. Dikarenakan protein nanobodi yang lebih kecil (∼15 kDa) sehingga memiliki spesifitas & afinitas yang lebih tinggi. Dengan penggunaan nanobodi tersebut sensitivitas biosensor menjadi lebih baik.

Tentunya Biosper+ dapat mengatasi permasalahan dalam mendeteksi salmonella dibandingkan pengujian serologis lainnya seperti PCR dan ELISA yang membutuhkan biaya yang mahal, tempat khusus dan waktu yang lama.

Semua anggota tim berharap Biosper+ dapat mendukung pembangunan kesehatan masyarakat khususnya pada pencegahan dan pengendalian penyakit, mendukung tercapainya program SDG’s 2030 poin dua dan tiga, serta menjaga ketahanan pangan dan nutrisi sehingga memastikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang sehat. Kedepannyan tim Biosper+ siap ikut memeriahkan PIMNAS XXXIII yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2021.

– Penulis : M. Ali Akram Syah S.

Leave a Reply